Teknologi Industri Pertanian merupakan Departemen yang memfokuskan diri dalam pengembangan Agroindustri Indonesia. Agroindustri sendiri meliputi banyak aspek, tentunya semua hal yang berkaitan dengan pengembangan Agroindustri itu sendiri. Dr. Ir. Hj. Ilah Sailah saat mengisi Rabuan Keluarga Besar Teknologi Industri Pertanian IPB mengungkapkan bahwa Departemen Industri Pertanian merupakan salah satu jurusan yang akan bersinar di masa yang akan datang”. Hal ini tentunya didasarkan pada fokus kajian di Departemen Teknologi Industri Pertanian itu sendiri yaitu agroindutri. Agroindustri merupakan jalan terbaik dalam pengembangan pertanian terutama di Negara Agraris seperti Indonesia. Dalam perkembangannya Agroindustri membutuhkan sokongan-sokongan dari berbagai disiplin ilmu dari mulai penyediaan bahan baku, proses, bahkan sampai manajemen. Banyak produk yang telah dihasilkan dari pengembangan Agroindustri tersebut, akan tetapi banyak dari produk-produk tersebut yang kalah bersaing dengan produk-produk impor. Salah satu alasan tepat mengapa produk-produk tersebut kalah saing di pasaran dikarenakan kurangnya penerimaan konsumen. Kurangnya minat konsumen pada produk tersebut menyebabkan banyak produk tidak terjual di pasar sehingga berdampak pada meruginya perusahaan tersebut. Bahkan beberapa perusahaan Collapse dkarenakan hal tersebut.
Oleh sebab itu perlu adanya suatu teknik yang mampu menganalisis bagaimana desain produk yang diinginkan oleh konsumen. Karena perlu diingat dengan perkembangan jaman sekarang ini orientasi Perusahaan tidak hanya pada production-oriented saja yang artinya berorientasi pada produksi. Akan tetapi harus mulai pada customer-oriented artinya harus berorientasi pada kebutuhan konsumen, hal ini disebabkan karena persaingan semakin meningkat sehingga produk yang disukai konsumen itulah yang akan survive, sedangkan produk-produk yang tidak mengikuti trend konsumen dengan sendirinya akan mundur bahkan sampai Collapse. Dalam hal ini Prof. Mitsuo Nagamachi, salah seorang professor di Hiroshima University memperkenalkan ‘Kansei Engineering’ sekitar tahun 1973, sedangkan riset yang ia lakukan mengenai ‘Kansei Engineering’ sudah dimulai sejak 1970.
Istilah Kansei berasal dari Bahasa Jepang sesuai dengan lahirnya ilmu tersebut. Kansei dapat diartikan dengan feeling atau perasaan psikologis manusia. Ilustrasi sederhana misalkan seperti yang diungkapakan oleh Dr. Mirwan Ushada STP. M. App, salah satu Dosen di Jurusan Teknologi Industri Pertanian UGM Yogyakarta, “Bayangkan jika anda ingin memesan sebuah kue ulang tahun disebuah toko untuk salah seorang anggota keluarga anda. Yang pertama anda lakukan adalah mencicipi sampel kecil produk kue ulang tahun tersebut. Ketika anda memandang pertama kali, terasa begitu indah hiasan dan dekorasi kue tersebut. Ketika anda sentuh krim tartnya terasa begitu lembut. Ketika anda mencicipi sepotong kue tersebut, anda merasakan rasa yang lezat, manis dan begitu legit di lidah. Faktor pandangan, sentuhan dan indera rasa tersebut dapat dikategorikan sebagai parameter Kansei. Semua parameter ini merupakan perasaan psikologis manusia yang sangat menentukan dan berperan dalam mengambil keputusan apakah anda bersedia membeli kue tart tersebut atau haruskah memilih sampel kue lain yang lebih memberikan kepuasan bagi perasaan psikologis anda?”, kutipan tersebut diambil dari beritaiptek.com. Jadi secara sederhana ‘Kansei Engineering’ dapat diartikan sebagai sebuah teknik yang mampu menganalisis keinginan konsumen dan mentransformasikannya kedalam design suatu produk yang akan dibuat.
Dr. Ir Taufik Djatna, MSi salah satu Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB mengungkapkan saat ditanya pendapatnya mengenai prospek ‘Kansei Engineering’ dalam pengembangan Agroindustri di Indonesia bahwa “ Harusnya banyak bidang pengembangan produk agroindustri bisa dilakukan menggunakan kansei Engineering, Dari pengalaman Jepang bagaimana hasil dari Kansei Engineering (KE) diterapkan ke hampir semua produk Jepang (Jasa dan Produk) bisa dibayangkan bagaimana pengaruh KE tersebut”. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya penerapan ‘Kansei Engineering’ sebenarnya telah lama dilakukan terutama di Negeri asal ilmu tersebut. Sebagai bukti dalam buku ‘Innovation of Kansei Engineering’ yang dikarang oleh Prof Mitsuo Namagachi sendiri tercatat bahwa ‘Kansei Engineering’ telah diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti design mobil, konstruksi mesin, peralatan rumah tangga, produk kosmetik, toiletries, dan masih banyak lagi aplikasi yang lainnya. Jadi sebenarnya teknik ini bukan teknik yang baru karena sudah sejak lama digunakan, tapi mungkin bagi sebagian besar kita kurang mengetahuinya. Dan yang perlu digaris bawahi lagi bahwa teknik ini bisa digunakan dalam pengembangan Agroindustri di Indonesia kedepannya.
Oleh : Agus Hidayatul Rohman TIN 45
(dari Buletin MIND Himalogin IPB)
buseeeeeeeeeeeeeeet,,, ini blog nya agus,, lagi searching kansei ketemu ini
BalasHapus